HEADLINE
KUDUS
NASIONAL
PENDIDIKAN
0
Pukul Kepala Siswa Hingga Benjol, Oknum Guru MTS Desa Colo Kudus Tuai Kecaman
![]() |
Ilustrasi gambar (Dok : AN.Sastra) |
KUDUS | jateng.suarana.com - Dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru kembali mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Kudus. Kali ini, peristiwa tersebut terjadi di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Colo, Kecamatan Dawe Kudus.
Kejadian mengejutkan ini terjadi pada Senin pagi, 4 Agustus 2025, saat para siswa sedang melaksanakan salat bersama. Korban bernama Bastian (13), murid kelas 2, mengaku tengah fokus beribadah saat salah satu temannya mendorongnya. Bastian sempat mengabaikan dorongan tersebut, namun saat didorong untuk kedua kalinya, ia akhirnya membalas dengan mendorong temannya kembali.
Namun tanpa diduga, aksi tersebut disaksikan oleh salah satu guru. Tanpa konfirmasi atau teguran terlebih dahulu, guru tersebut langsung memukul bagian belakang kepala Bastian dengan keras hingga menyebabkan benjol.
"Awalnya anak saya yang sedang beribadah di dorong oleh temanya, namun ketika anak saya membalas, tiba-tiba kepala bagian belakangnya di pukul oleh salah satu guru hingga benjol," terang Saryanto selaku ayah korban saat dimintai keterangan. Kamis (7/8).
Saryanto juga menjelaskan setelah kejadian pemukulan tersebut, Bastian selaku korban dengan menangis menahan sakit sempat mengejar guru yang melakukan kekerasan fisik sambil bertanya mengapa dirinya dipukul.
Alih-alih mendapat penjelasan, salah satu guru lain justru menyahut dengan nada ketus, “Mau jadi jagoan? Tak janturi kue (Saya tendang-tendangi kamu).”
"Anak saya yang menangis menahan sakit mengejar guru yang berlalu pergi dengan bertanya "Salah saya apa pak kok di pukul?" Namun alih-alih dapat jawaban yang tepat, salah satu guru lain malah menjawab dengan nada ketus," tambah Saryanto.
Peristiwa ini disaksikan oleh seorang warga yang kebetulan melintas di area sekolah. Melihat Bastian menangis, warga tersebut langsung menghampiri dan menanyakan apa yang terjadi, lalu segera menghubungi orang tua korban.
Orang tua Bastian mengaku sangat terpukul dan tidak menerima perlakuan kasar tersebut. Dirinya menyayangkan tindakan guru yang seharusnya menjadi teladan dan pembimbing, bukan malah bertindak represif terhadap anak didiknya.
Usai kejadian itu pihak guru dan sekolah mendatangi kediaman Saryanto untuk meminta maaf atas kejadian pemukulan tersebut dan berujung damai secara kekeluargaan.
Sampai berita ini diturunkan, pihak sekolah belum mau memberikan tanggapan saat dihubungi.
Via
HEADLINE